Pilih Reksadana Atau Saham/Obligasi?

Pilih Reksadana Atau Saham/Obligasi?


Sebelum membeli reksadana, perlu untuk mengetahui perbedaan reksa dana dengan surat berharga lain seperti saham atau obligasi. Saham merupakan bagian kepemilikan dari suatu perusahaan. Artinya apabila membeli saham perusahaan, berarti mendapatkan bagian kepemilikan perusahaan tersebut walaupun dalam porsi yang kecil tergantung seberapa besar saham yang dibeli.

Imbasnya sebagai seorang yang ikut memiliki maka apabila penjualan perusahaan meningkat dan mendapatkan keuntungan, sebagai pemilik juga ikut mendapatkan keuntungan pula. Keuntungan tersebut dapat berupa naiknya harga saham yang Anda miliki atau dividen yang dibayarkan sebagai bagian keuntungan yang diberikan untuk pemegang saham.

Tidak semua perusahaan membayar dividen namun diberlakukan sebagai laba ditahan. Perusahaan akan menginvestasikan laba yang ditahan tersebut untuk menjaga pertumbuhan perusahaan, membeli barng modal seperti mesin, gedung, pengembangan atau ekspansi usaha. Bisa juga digunakan merekrut karyawan baru untuk memperkuat SDM perusahaan. Perusahaan yang membayar dividen biasanya perusahaan yang sudah cukup mapan.

Sedangkan obligasi adalah surat utang yang merupakan pinjaman sejumlah uang dari perusahaan atau pemerintah dengan janji pengembalian pada periode tertentu dan tingkat bunga tertentu pula. Contoh mudah SUN (Surat Utang Negara) merupakan bentuk obligasi pemerintah yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara RI sesuai masa berlakunya.

Obligasi serupa dengan saham yang dapat dijualbelikan pada pasar modal atau Bursa Efek Indonesia (BEI). Membeli obligasi berarti membeli janji pembayaran kembali beserta bunga atas pinjaman tersebut. Harga obligasi biasanya berubah menurut perubahan tingkat suku bunga.

Apabila suku bunga naik, obligasi turun harganya begitu juga sebaliknya harga obligasi akan naik jika suku bunga turun. Makin lama jatuh tempo obligasi, harga obligasi makin sensitif terhadap perubahan suku bunga.

Reksa dana merupakan kumpulan atau portofolio dari berbagai macam saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya yang dipilih oleh manajer investasi (MI) berdasarkan tujuan investasi maupun kebijakan tertentu dan jumlah dana investasi yang tersedia. MI harus pintar memilih instrumen investasi yang dianggap paling menguntungkan. Dalam hal ini apabila pilihan Manajer Investasi cukup bagus dan bijaksana, investor juga akan diuntungkan. Sebaliknya jika pilihan pengelola buruk, investor juga ikut terkena imbasnya.

Perbedaan lainnya antara reksa dana dan saham/obligasi adalah investor reksa dana memberikan dana dan hak untuk membuat keputusan investasi kepada manajer investasi.

Dalam hal ini, investor reksa dana cenderung pasif dan tidak turut campur dalam pembuatan keputusan investasi. Manajer investasilah yang mengelola dana dan memberikan return dari investasi tersebut. Sebaliknya, keputusan investasi dalam bentuk saham atau obligasi ada di tangan pemilik sebagai investor termasuk semua risiko untung ruginya.

Jadi secara singkat perbedaan reksa dana dan saham/obligasi sebagai berikut:
  1. Reksa dana merupakan portofolio gabungan yang terdiri atas saham, obligasi atau instrumen lainnya
  2. Dalam pembuatan keputusan investasi pemilik reksadana lebih pasif karena sudah ditangani manajer investasi, sedangkan saham atau obligasi keputusan investasi tergantung pemiliknya.
Return Tertinggi Reksadana Januari - Agustus 2014

Return Tertinggi Reksadana Januari - Agustus 2014

Return Tertinggi Reksadana Januari - Agustus 2014

Dalam dunia investasi (juga reksadana) dikenal adagium high risk high return yakni makin tinggi potensi return dari suatu tipe Reksa Dana, makin tinggi juga tingkat risikonya. Konsep ini akan merujuk pada investasi reksadana saham yang mempunyai risiko pada harga saham yang sangat fluktuatif.

Data dari infovesta selama periode Januari 2014 sampai dengan 24 Austus 2014 bila dibandingkan pada akhir tahun 2013, menunjukkan reksadana saham sebagai penghasil return tertinggi dibandingkan dengan reksadana pendapatan tetap dan reksadana campuran.

Rata-rata return Top 10 reksa dana saham mencapai 33,5 jauh diatas rata-rata reksa dana pendapatan 8,05 dan masih di atas reksadana campuran dengan return 24,56. Sebagai perbandingan lain retur indeks harga saham gabungan sendiri pada periode yang sama sebesar 20,18.

Pemilihan manajer investasi yang tepat akan berpengaruh terhadap tingkat pengembalian reksadana. Manajer investasi harus mempunyai strategi pemilihan saham dan rotasi sektor yang tepat agar investasi reksadana bisa memenuhi return yang optimal.

Meskipun return suatu investasi tahun ini tidak selalu sama dengan return pada masa mendatang, namun setidaknya data historis suatu produk reksa dana tetap menjadi salah satu faktor yang harus dipertimbangkan. Berikut daftar retur tertingggi reksa dana yang dikutip dari Majalah Investor edisi Oktober 2014.