Memilih Manajer Investasi (MI) Reksadana

Bagaimana Cara Memilih Manajer Investasi (MI) Reksadana Terbaik?

Apakah yang dimaksud dengan Manajer Investasi (MI)?
Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah.

Kita sudah membahas berbagai jenis reksadana, mulai dari reksadana pendapatan tetap sampai exchange trade fund (ETF). Tapi, hanya tahu tentang jenis-jenis produk itu tidak lah cukup. Sebelum berinvestasi di reksadana, Anda juga kudu pintar-pintar memilih perusahaan manajer investasi (MI) yang mengelola reksadana-reksadana tersebut.

Ada banyak faktor yang harus diperhatikan ketika seorang investor hendak memilih manajer investasi (MI) reksadana. Misalnya, investor harus mempelajari integritas dan track record para MI itu. Investor juga kudu mengetahui gaya investasi, jumlah nasabah, dan jumlah dana yang dikelola manajer investasi. Terakhir, investor pun mesti mempelajari kualitas pelayanan dan tarif biaya-biaya MI tersebut.

Sekedar mengingatkan, reksadana adalah produk investasi yang berciri tiga well: well managed, well diversified, dan well regulated. Nah, dari ketiganya well managed dan well diversified adalah tanggung jawab manajer investasi. Dari kemampuan mengatur dan menanam investasi dalam jenis-jenis instrumen investasi yang tepat itulah kita dapat mengukur kualitas manajer investasi. Di samping itu, kita juga harus mengukur
integritas manajer investasi itu.

Oleh sebab itu, sekecil apa pun uang yang Anda tanamkan dalam investasi reksadana, janganlah malu untuk bertanya soal kredibilitas manajer investasi yang hendak Anda percayai mengelola uang Anda.

Selain bertanya pada teman dan kolega yang mengerti dunia reksadana, Anda juga bisa mencari di situs ini untuk memastikan bahwa MI yang Anda percaya telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain itu, ada beberapa faktor yang patut Anda cermati saat memilih manajer investasi, yakni :

  1. Pengalaman manajer investasi.
  2. Kinerja historis manajer investasi.
  3. Gaya berinvestasi atau investment style MI.
  4. Dukungan grup perusahaan.
  5. Cermati besaran aset kelolaan para MI.
  6. Jumlah nasabah.
  7. Pelajari struktur biaya yang dipungut oleh MI.

Pertama adalah pengalamannya. Ini berkaitan dengan lamanya perusahaan MI tersebut berdiri. Asal tahu saja, beberapa manajer investasi yang beroperasi di Indonesia merupakan afiliasi dari grup keuangan internasional yang beroperasi di berbagai negara dan telah beroperasi selama puluhan tahun.

Sekadar patokan, kalau MI itu sudah tujuh tahun berdiri dan produknya memberikan keuntungan (return) yang bagus itu bisa dibilang bahwa track record-nya baik. Informasi ini biasanya tercantum dalam prospektus produk reksadana yang mereka kelola.

Kedua adalah kinerja historis manajer investasi. Walaupun bukan menjadi jaminan, tapi keandalan manajer investasi mengelola reksadana akan tampak dari kinerja reksadana yang pernah mereka kelola pada masa sebelumnya. Manajer investasi yang baik akan menjaga konsistensi kinerjanya, sehingga bisa menjadi petunjuk bagi investor tentang potensi keuntungan yang bisa diperoleh.

Dalam melihat kinerja historis, yang patut mendapat perhatian bukan cuma return yang dihasilkan, tapi juga risikonya. Untuk mengukur risiko ini kita bisa memperhatikan fluktuasi keuntungan reksadana yang dikelola si MI. Jika fluktuasinya tinggi, artinya risikonya juga tinggi. Sebaliknya jika fluktuasinya kecil, atau kinerjanya cenderung anteng, artinya risikonya rendah.

Artinya, investor juga harus mempelajari gaya investasi masing-masing MI. Selanjutnya, investor harus menimbang apakah gaya investasi itu sesuai dengan target dan profil risiko mereka masing-masing.

Ketika memilih manajer investasi (MI) reksadana, investor seringkali cenderung mencari MI yang bisa memberikan keuntungan paling tinggi. Padahal, investor juga kudu mengenal gaya investasi MI tersebut. Siapa tahu, hasil keuntungan itu diperoleh dengan gaya investasi yang terlalu berani. Artinya, risikonya tinggi.

Gaya berinvestasi atau investment style manajer investasi dapat dipelajari dari isi portofolio yang dilaporkan dalam laporan keuangannya. Yang patut diperhatikan adalah jenis obligasi atau saham yang ada di dalam portofolionya. Apakah lebih banyak obligasi atau saham perusahaan-perusahaan kecil namun tingkat pertumbuhannya cukup besar, atau lebih banyak saham atau obligasi perusahaan mapan dengan pertumbuhan lebih pelan. Kita juga bisa melihat, apakah portofolionya terdiri dari saham atau obligasi perusahaan di sektor tertentu atau merata di semua sektor.

Keempat, kita juga harus mencermati ada tidaknya dukungan grup perusahaan. Umumnya, masyarakat sangat memperhatikan dukungan grup perusahaan untuk meyakinkan diri bahwa MI yang akan dipilihnya akan berumur panjang. Artinya, semakin besar grupnya semakin bagus.

Yang kelima, cermati juga besar aset kelolaan para MI. Ibarat mesin produksi yang bisa menghasilkan barang lebih murah bila membuatnya dalam jumlah banyak, makin besar aset yang dikelola manajer investasi juga banyak memberikan keuntungan. Biaya investasi bisa lebih efisiensi. Mereka juga memiliki kekuatan tawar yang baik karena mengelola uang dalam jumlah besar. Artinya, mereka bisa mendapatkan harga lebih baik saat bertransaksi, khususnya untuk instrumen pasar uang dan pendapatan tetap.

Keenam, investor pun kudu mempelajari jumlah nasabah yang sudah berinvestasi di manajer investasi tersebut.Banyaknya nasabah menunjukkan tingkat kepercayaan yang besar pada investor. Selain mengelola reksadana, banyak manajer investasi juga mengelola portofolio nasabah secara terpisah (discretionary fund). Nasabah discretionary fund umumnya nasabah besar seperti dana pensiun atau asuransi. Nah, semakin banyak investor yang mempercayakan dananya kepada suatu manajer investasi, berarti MI itu dipercaya oleh banyak orang.

Terakhir, investor harus mempelajari pula struktur biaya yang dipungut oleh MI. Biaya-biaya itu mencakup biaya pembelian reksadana, pengelolaan, dan penarikan reksadana. Semakin murah biayanya tentu semakin hemat.

Satu lagi, investor juga harus melihat kualitas pelayanan MI tersebut.

Daftar Manajer Investasi dan Dana Kelolaan per Maret 2017


0 Response to "Memilih Manajer Investasi (MI) Reksadana"

Posting Komentar