Memilih Reksadana

Jangan sembarang membeli reksadana. Anda sudah mengetahui jenis-jenisnya. Anda juga sudah mengetahui jenis-jenis reksadana berikut risiko-risiko investasinya. Kini, Anda juga mesti menentukan, produk reksadana mana yang paling pas dengan profil risiko, horizon investasi, serta kebutuhan dan tujuan investasi Anda. Dengan begitu, reksadana akan menjadi mesin pembiak uang yang efektif untuk Anda.

Dalam reksadana juga sering berlaku prinsip itu. Sebelum mengenal manajer investasi, investor umumnya melihat dulu produk reksadana yang terpampang di koran. Lantas, investor pun memilih yang memberikan tingkat keuntungan paling tinggi.

Boleh saja bertindak seperti itu. Tapi, sebelum mengumpulkan produk reksadana yang tingkat keuntungannya tertinggi, sebaiknya Anda menimbang dan mengukur dulu, seberapa besar risiko yang bisa Anda tanggung. Plus, berapa lama horizon investasi Anda.

Jika Anda tergolong orang yang jantungan dan suka khawatir atau sudah cukup berumur, Anda sebaiknya berinvestasi di reksadana yang memberikan imbal hasil relatif stabil. Jika horizon investasi Anda cukup panjang, Anda bisa memilih reksadana pendapatan tetap. Namun, bila horizon investasi Anda relatif pendek alias kurang dari setahun, reksadana pasar uang bisa jadi pilihan.

Sebaliknya, bila Anda masih muda dan berani ambil risiko, Anda bisa memilih reksadana saham dan reksadana campuran sebagai alternatif. Tapi ingat, untuk berinvestasi di dua jenis reksadana tadi, Anda mesti punya orientasi investasi jangka menengah sampai jangka panjang. Sebab, bila horizon investasi Anda pendek, kedua reksadana ini mungkin belum memberikan hasil yang memuaskan tujuan investasi Anda.

Tujuan investasi juga akan sangat menentukan jenis produk reksadana yang Anda pilih. Dalam berinvestasi, tentu Anda mempunyai bayangan berapa tingkat imbal hasil yang Anda inginkan dalam kurun waktu tertentu. Semakin besar dan agresif, jenis investasi yang cocok biasanya mengandung risiko yang tinggi pula. Dalam hal ini, mungkin Anda akan memilih reksadana saham.

Sementara, jika tujuan investasi Anda mendapatkan imbal hasil investasi yang tidak kelewat besar asalkan tidak terlalu fluktuatif, reksadana pendapatan tetap bisa jadi pilihan. Anda sebaiknya juga tak sekedar melihat kinerjanya sebuah produk reksadana pada saat ini.

Demi amannya, sebaiknya Anda menengok ke belakang. Artinya, melihat kinerja historisnya. Produk reksadana yang baik umumnya memiliki kinerja yang relatif tidak terlalu fluktuatif. Artinya bila dicermati lewat grafik, grafiknya akan bergerak naik kendati tidak mencolok.

Perlu Anda sadari pula bahwa dalam berinvestasi lewat reksadana, Anda tidak berinvestasi langsung ke suatu perusahaan. Tapi, Anda berinvestasi ke sejumlah portofolio efek. Dus, hasil yang Anda peroleh merupakan gabungan atau agregat dari seluruh portofolio itu. Karena itu, sangat penting untuk mengetahui apa saja portofolio reksadana itu sebelum memutuskan membelinya.

Tentu, Anda tidak bisa mengetahui seluruh portofolio efek secara rinci. Tapi, setidaknya Anda bisa minta diterangkan garis besarnya. Misalnya, untuk reksadana saham, berapa banyak yang ditempatkan di saham unggulan atau lapis dua.

Sumber: http://personalfinance.kontan.co.id/main/investasi_pemula 

0 Response to "Memilih Reksadana"

Posting Komentar